Bayangan (U’Camp)
1993, Jabrix menjejakkan kakinya di kota yang sejuk, hijau dan
udaranya yang segar waktu itu. Dengan niatan menuntut ilmu di sebuah sekolah
yang mempunyai masa depan cerah untuk segera mendapatkan lapangan pekerjaan.
Masih terwarnai filosofi para orang tua yang menginginkan anak-anaknya mendapatkan
pekerjaan setelah lulus sekolah. Alih – alih sambil menambah ilmu, nampaknya
hobby yang sudah mulai muncul sejak masih duduk di bangku sekolah dasar
(dengarkan musik) seolah menemukan habitatnya. Saat itu era-nya musik rock
mendominasi blantika musik di negeri ini. Salah satu band yang digandrungi
Jabrix saat itu adalah U’Camp.
Bila seseorang menyukai sesuatu pastilah ia akan meng-ekspresikan
sesuatu yang disukai itu dimanapun atau dalam bentuk apapun. Waktu itu sebagai
siswa baru mendapatkan bimbingan dari para senior agar bisa mentaati aturan –
aturan yang ada di sekolah tersebut. Sebagai adik kelas (begitu istilahnya)
harus hormat, sopan dan tunduk dengan apa yang diperintahkan oleh seniornya,
jadi harus ekstra hati-hati kalo tidak ingin berlangganan mendapatkan hukuman.
Semua siswa baru disuruh membuat hasil karya tangan untuk dinilai oleh para
senior. Jabrix yang memang jiwa seninya lumayan kental terbesit untuk membuat
miniature sekolah dengan papan dan kertas karton.
Dua gedung sekolah yang ada waktu itu sudah selesai dibuat
miniaturnya, lengkap dengan pagar sekolah yang mengelilingi dua gedung
tersebut. Di depannya juga ada papan nama sekolah yang terpampang, walaupun
belum sebagus dan sedetail bikinan para insinyur, bisa dikatakan lumayanlah hasil
miniature sekolah yang dibuat Jabrix. Masalah muncul ketika segores nilai seni
tidak pas pada tempatnya. Miniature sekolah yang sudah ada, disalah satu
gedungnya tertulis “U’Camp” salah satu band favorit Jabrix waktu itu. Para senior yang menemukan temuan itu
langsung memutuskan bahwa itu adalah sebuah kesalahan yang wajib atasnya
hukuman. Jadi senior memang posisi yang menyenangkan, mereka bisa mencari-cari
kesalahan sekecil apapun pada juniornya untuk mengekspresikan hukuman yang
mereka inginkan. Gak terlalu berat sih, Jabrix Cuma disuruh menghitung jumlah
semua pintu yang ada di kampus ini, atas perintah dari korlap MOS waktu itu
yang bernama Mas ILANX. Selengkapnya tentang U’Camp bisa dibaca di artikel
berikut,……
U'Camp, Pembuka
Pintu Musik Rock Bandung Di Tahun 1993
Untuk penggemar musik rock di Bandung pada era 90an awal, selain
mengenal Rudal dan Sahara tentu juga menegnal U’Camp. Band yang bermarkas di
Jalan Anggrek No. 11 Bandung dan berdiri tahun 1989 silam ini pernah
mengharumkan nama Bandung yang kala itu corak musik hard rock dan heavy metal
sangat didominasi oleh Surabaya dan Jakarta. Adapun kata U’Camp sendiri berasal
dari kata you dan camp yang berarti tempat kamu mangkal. Pada awal mereka
berdiri, mereka beranggotakan Rudy Karamoy (vokal), Azram Azib atau yang akrab
dipanggil Iram (gitar), Erry Husen (bass) dan Zoelfikar (drum). Saat mereka
muncul di panggung-panggung musik di Bandung, mereka kerap sekali membawakan
lagunya White Lion dan Bon Jovi dikarenakan karakter vokal Rudy sangat sesuai
membawakan lagu tersebut.
Tahun 1991, Noviar Rachmansyah yang akrab dipanggil Ovy pulang ke
Indonesia dan masuk menjadi personil U’Camp setelah menyelesaikan pendidikan
gitar klasik di Inggris selama 4 tahun dan Amerika selama 2 tahun. Masuknya Ovy
sebagai gitaris U’Camp sebetulnya menggantikan posisinya Darwin dan juga
membuat U’Camp tampil dengan double guitar. Formasi komplit ini kemudian mulai
mengaransemen lagu untuk membuat sebuah album dengan porsi terbesar dalam
menciptakan lagu dilakukan oleh I
Agustus 1992, mereka mulai menemukan titik terang dimana Ian Antono
sebagai gitaris Gong 2000 dari Bengkel Musik Gong bersedia menjadi produser
untuk menangani debut albumnya U’Camp. Seiring berjalannya proses rekaman
ternyata timbul sedikit masalah dalam band, Zoelfikar yang saat itu berperan
sebagai drummer mulai turun semangatnya. Untuk menaikan mood dalam proses
rekaman keempat personil lain membelikannya seperangkat drum baru untuk
mempercepat proses. Namun semangat Zoelfikar untuk menyelesaikan proses rekaman
tidak kunjung tiba. Ian Antono yang saat itu berperan sebagai produser akhirnya
turun tangan dan menyarankan untuk mencari drummer pengganti Zoelfikar.
Januari 1993, U’Camp akhirnya menemukan drummer baru yaitu Agus Teguh
Prakosa Andarusman atau Sandy untuk menggantikan posisinya Zoelfikar. Sekedar
informasi, Sandy sebelumnya pernah privat drum ke Gilang Ramadhan (Krakatau)
dan pernah mengikuti workshop di Indra Lesmana. Hasil rekaman yang baru
setengah jadi saat masih bersama Zoelfikar terpaksa harus diulang dari awal
baik dari karakter musik dan aransemen. Ternyata dengan masuknya Sandy dalam
band, U’Camp semakin solid dalam menyelesaikan rekaman dan akhirnya April 1993
proses rekaman selesai. Sebelum album yang mereka buat dilepas ke industri
musik Indonesia, U’Camp memberikan uncluster-ucampsejumlah promo ke sebuah
stasiun radio di Bandung yaitu GMR Rock Station 104,4 FM yang saat itu dinilai
pantas untuk memutar lagunya U’Camp “Bukalah Hatimu" dan "Anak
Metal”. Saat diputar di GMR, ternyata respon dari pendengar sangat bagus dan
U’Camp pun berhasil masuk tangga lagu Gugus Bintang dan Dasa Rock Indonesia.
Rekaman dan produksi yang menelan biaya Rp. 70 juta dari orang tuanya Ovy yaitu
Ibu Soffie Sopandi ini memuat 10 lagu dan diberi titel Bayangan yang dirilis
oleh Metrotama Records pada bulan Juni 1993. Dalam album tersebut U’Camp
berhasil memadukan rock, ballad, rock n’ roll, hard rock dan heavy metal.
Walaupun “Bukalah Hatimu" dan "Anak Metal” adalah lagu yang
diandalkan, namun produser memilih 'Bayangan' sebagai lagu yang diandalkan
untuk promo klip di TV. Berkat seringnya lagu 'Bayangan' yang bernuansa ballad
ditayangkan di stasiun televisi dan diputar di stasiun radio serta variatifnya
konsep yang ditawarkan, album ini menjadi sangat diminati oleh penggemar rock
se-Indonesia karena dianggap membawa angin segar terhadap perkembangan musik
Indonesia. Hasilnya, album ini berhasil terjual 300 ribu kopi. Selain melakukan
promo lewat radio U’Camp pun melakukan promo tur diberbagai kota di Indonesia
dan disambut sangat antusias. Berkat kesuksesan U’Camp, akhirnya beberapa
produser di Jakarta tertarik untuk memproduseri musisi dari Bandung seperti
Loch Ness, Sahara, RJS, Feel Beat, Budi Abuy dan Bad Apples yang dianggap
sangat potensial untuk pasar musik Indonesia. Setelah meraih sukses yang sangat
dahsyat untuk album Bayangan.
Desember 1993 U’Camp kembali masuk dapur rekaman untuk menggarap album
kedua. Dalam album kedua, konsep musik yang dibuat sedikit agak menurunkan
tempo dibandingkan album pertama tetapi semua personil hampir rata kebagian
membuat lagu dan U’Camp pun berhasil memproduseri sendiri album tersebut tidak
seperti dalam album pertama yang diproduseri oleh Ian Antono. April 1994 di
bawah label Wilhan Records dengan distributor Metrotama Records, U’Camp merilis
album kedua yang bertitel VOL.2 dengan lagu andalan 'Senyummu' yang diciptakan
oleh sang vokalis Ruddy Karamoy. Album yang banyak memuat lagu bertempo slow,
ballad dan medium ini masih diminati oleh publik rock Indonesia walaupun tidak
sedahsyat album Bayangan. Masih dalam tahun yang sama tepatnya Agustus 1994,
U’Camp merilis sebuah single bertitel 'Aku Cinta' dalam bentuk kompilasi
bersama Pungky Andomedha, Ekki Lamoh, Kamikaze dan Red Spider dibawah label
Harpa Records. Dua personil U’Camp yang berperan sebagai gitaris yaitu Iram dan
Ovy, April 1995 merilis sebuah single “Sunyi” di bawah label Metrotama Records.
Untuk membuktikan bahwa U’Camp bisa menjaga eksistensi di blantika musik
Indonesia.
Agustus 1995 mereka merilis album ketiga Masih Ada dengan label Wilhan
Records melalui Metrotama II sebagai distributor. Dalam album ini konsep yang
dibawakan cenderung memainkan tempo heavy metal walaupun ada dua lagu yang
bernuansa ballad, “Dimana" dan "Aku Masih”. Entah karena musik rock
saat itu sedang didominasi oleh grunge dan alternative, kehadiran U’Camp saat
itu seolah kurang diminati publik rock saat itu. uncluster-ucampSementara untuk
mencari angin segar diluar U’Camp, Ruddy sang vokalis merilis solo album yang
bertitel Ingat Kamu. Dua tahun setelah merilis album ketiga tepatnya tahun
1997, U’Camp merilis sebuah single “Kuingin” dalam bentuk kompilasi lagu-lagu
terbaik U’Camp. Akibat krisis moneter dan berubahnya industri musik di
Indonesia awal 1998, Noviar Rachmansyah atau Ovy mengundurkan diri dari U’Camp.
Ovy ditahun 2001 pernah bergabung dengan Sahara dan akhirnya Agustus 2002
sampai sekarang merupakan personil tetapnya /rif. Di tengah krisis moneter yang
menimpa Indonesia tahun 1998.
Februari 1998 U’Camp kembali eksis lewat album keempat Melangkah di
bawah label Blackboard. Personil yang bertahan yaitu Ruddy (vokal), Iram
(gitar), Erry (bass), Sandy (drum), mengandalkan single yang sama dengan album
yang sama “Melangkah”. Album tersebut sedikit mengobati rasa rindu U’Camp terhadap
penggemar musik rock Indonesia dan terjual lumayan lebih besar dibanding album
ketiga Masih Ada. Setelah berempat bertahan agak lama dalam formasi tersebut,
tahun 2000 Erry mengundurkan diri dari U’Camp begitupun Sandy lebih memilih
bergabung dengan Pas Band menggantikan Richard Mutter. 10 tahun dalam masa
kevakuman, 2008 lalu mereka merilis album kelima yang bertitel Apa Kabar
melalui Nataswara Records dengan single andalan “Aku Bukan Mainan”. Lewat album
tersebut, U’Camp tampil dengan personil baru yaitu Dhino (vokal), Iram (gitar),
Dimmy (gitar), Ozy (bass) dan Arie (drum). Album kelima mereka sepertinya
kurang terdengar gaungnya dikarenakan industri musik di Indonesia saat ini
sangat didominasi oleh band pop mellow. Untuk penggemar berat musik rock diawal
90an khususnya U’Camp, tahun 2010 ini mereka kembali mengadakan reuni dengan
formasi Ruddy (vokal), Iram (gitar), Ovy (gitar), Erry (bass) dan Sandy (drum).
Dengan formasi reuni ini mereka sudah beberapa kali tampil di stasiun TV dengan
membawakan lagu-lagu lawas mereka. Hadirnya U’Camp dalam formasi reuni ini
diharapkan dapat mengeksiskan kembali rock Indonesia yang akibat derasnya
band-band pop yang merajai industri rekaman Indonesia saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar